Jumat, 31 Oktober 2014

NASKAH DRAMA PIALA UNTUK BUNDA


1.     Judul drama          : Piala Untuk Bunda
2.    Tema                     : pendidikan
3.    Jumlah pemeran    : 10 orang
4.   

Kartini                  : Harum ita
Bunda                    : Mamik
Ayah                     : Febby
Lisa, anggel            : Ummu, indah
Nyonya Jenny        : Yanti
Adik Jenny            : Welas
Bu Zahra               : wakhida
Herlin                    : mentari
Syahrin                 : iin

Tokoh                 :









5.  Penokohan dan karakter
Kartini                 : sopan , rendah hati, penyabar, pantang menyerah
Bunda                  : lembut, santun, baik, penyabar
Ayah                    : ayah yang keras kepala, angkuh boros, pemarah
Lisa, anggel           : anak yang angkuh, keras, centil
Nyonya Jenny       : Sombong, Suka meremehkan
Adik Jenny          : Sombong, Suka meremehkan
Bu Zahra              : penyabar, alim, sopan, rendah hati
Herlin                  : centil, penggoda
Syahrin                : centil, penggoda

Drama ini menceritakan mengenai perjuangan anak-anak bangsa meraih mimpi. Anak yang ingin bahagiakan bunda. Selalu ada rintangan yang menghadang. Namun dia tetap semangat berjuang. Semoga menginspirasi para penonton. Selamat menyaksikan
Action 1
Suatu pagi yang cerah dihari senin. Lonceng tanda masuk berbunyi, semua murid masuk ke kelas masing masing. Kemudian  tak berapa lama bu Zahra pun datang dan menyapa murid murid.
Bu Zahra            : “Selamat pagi anak-anak”
Murid                 : “selamat pagi bu guru”
Bu Zahra            :ibu absen dulu ya, lisa anggel......... Kartini? (masing masing anak yang dipanggil namanya mengatakan hadir)
Lisa                   : Kartini bolos bu
Bu Zahra            :Ada yang tahu kenapa Kartini tidak masuk?
Anggel               :Tadi saya lihat dia main di pasar bu
Bu Zahra            :apa yang dilakukan Kartini di pasar?
Lisa                   : mulung lah bu, anak pemulung ha....ha...
Bu Zahra            : sudah kalian tidak boleh begitu, Masalah Kartini ibu nanti tanya ke orangtuanya. Sekarang kita lanjutkan pelajaran kemarin mengenai akhlaq di bab 7”
Lisa                   : oke fiks

Action 2
Sepulang sekolah bu guru mendatang rumah Kartini. Kemudian Bu guru mengutarakan maksud kedatangannya.
Bu Zahra                     : mohon maaf sebelumnya bu, kalau saya mengganggu waktu istirahat ibu. Begini bu saya mau menanyakan mengenai Kartini. Kenapa akhir-akhir ini Dia sering tidak masuk sekolah. Apa Kartini sakit???”
Bunda                          :Apa iya bu? Padahal tiap pagi Kartini pamit kesekolah lho bu, tapi saya juga merasa kok akhir akhir ini dia agak beda, sering pulang telat katanya ada ekstrakurikuler rebana disekolah. ya saya percaya saja”
Bu Zahra                      :Jadi begini bu tadi dikelas, Lisa teman sekelas Kartini bilang kalau tadi pagi dia melihat Kartini dipasar.
Bunda                          :Pasti anak ini mulung lagi,
Bu Zahra            : apa mulung bu? Kartini ini anak yang hebat, cerdas, bahkan saya berniat untuk mengikutkan Kartini sebagai peserta lomba olimpiade matematika tingkat nasional. Sungguh dia anak yang luar biasa. Sangat disayangkan jika kemampuannya yang besar tidak dikembangkan.
Bunda                : iya bu anak ini memang luar biasa. “Kalau memang begitu nanti akan saya nasehati Kartini agar tidak membolos lagi. Dan mohon bantuan Bu guru menasehatinya kalau di kelas.”

Action 3
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Segera Ibu menghampiri Kartini yang baru datang dan duduk di ruang tamu
Bunda                :” baru pulang tini, ikut ekstrakurikuler lagi ya?
Kartini               :Iya bu
Bunda                          :Tadi bu Zahra kesini , katanya akhir akhir ini kamu sering membolos, apa betul Kartini?
Kartini               :hhmmmm (Kartini bingung mau bilang apa)
Bunda                :Kartini kenapa? Kartini bolos sekolah karena mulung lagi ya.
Kartini               :Kartini tak mau sekolah, Kartini bantu bunda bekerja saja.
Bunda                :Sini mendekatlah kebunda, bukan tanpa alasan ibu menyekolahkanmu nak. Coba kamu bayangkan kalau kelak kamu jadi orang  pinter seperti pak presiden, pak dokter, pengusaha dan bu guru, ustadzah ibu akan bangga sekali.  kalau kamu sungguh-sungguh sekarang, Insyaallah kelak bisa jadi orang hebat. Bu zahra tadi juga bilang kamu akan diikutkan sebagai peserta lomba olimpiade matematika tingkat nasional.
Kartini               : bun, bu Zahra sudah bilang kepada Kartini kemarin tentang lomba itu. Kartini sangat senang bun, tapi kepala sekolah melarang karena Kartini dibilang bermasalah menunggak uang sekolah dan buku buku Kartini. Kata kepala sekolah Kartini tak pantas diikuikan lomba favorit itu, Kartini sedih bu. Hiks hiks.... (menangis tersedu)
Bunda                          :Dengar nak, kalau masalahnya itu hal mudah, bunda akan usahakan bekerja lebih keras untuk melunasi biaya  sekolah kamu. Tenang saja nak. bunda ingin kamu jadi anak yang hebat, tidak seperti bunda yang tak berpendidikan, hidup sulit bisanya Cuma jadi pembantu, tidak bisa memenuhi kebutuhan kamu seperti temanmu lainnya.
Katini                          : jangan katakan itu bunda. Aku bangga memiliki bunda. Bunda malaikat ku.(memeluk bunda)
Bunda                          : mulai sekarang kamu harus semangat sekolah. Soal biaya bunda yang akan fikiran. Kamu tenang saja. (Sambil tersenyum)
(Kartini hanya tertunduk dan merenung apa yang dikatakan bundanya)

Action 4
Tiba-tiba terdengar suara ayah yang berteriak
Ayah                           :Aisyah.... syah..... tuli apa.... mana sih orang ini woi.... aisyah....
Bunda                :Iya ayah.... bunda di sini
Ayah                  :Uang bun..... ayah mau uang sekarang.... cepat!
Bunda                :Tidak ada yah...
Ayah                           :Ambilkan uang bun!. istri itu harus nurut suami.... cepat ambilkan!
Bunda                :Sungguh tidak ada yah..
Ayah                           :Tidak ada..... Tidak ada..... pelit amat sih, aku akan periksa..... (mengobrak abrik lemari pakaian)
Ayah                           :Haa...haa... ini ada celengan kamu mau coba bohong ya... pembohong istri durhaka... (hendak memukul bunda)
Bunda                :Jangan uang itu yah.... itu untuk biaya sekolah Kartini
Ayah                  :Gak perduli ngapain sekolah? prookkk (memecah celengan ) Bunda              :Tolong jangan diambil yah uangnya.... jangan...
Kartini                        :Cukup Ayah ini tidak berguna.... hidupnya hanya menyusahkan bunda... bisanya Cuma minta uang... seharusnya ayah yang bekerja untuk kebutuhkan kita. Bukan menggantungkan pada bunda seperti benau yang tak berguna....
Ayah                           :( menampar Kartini) Hah... dasar apa yang kau katakan.... anak durhaka kamu....Berani kamu sama ayah?
Kartini                        :Ayah tak pantas disebut ayah, kepala keluarga yang tak bertanggung jawab...(sedih)
Ayah                           :Dasar kau bisanya Cuma nangis. Nangis sana sama bundamu. Ha...ha... (Pergi meninggalkan bunda dan Kartini)
Kartini               :Kartini membenci ayah, ayah jahat...
Bunda                          :Kartini tidak boleh benci ayah. Kita doakan ayah semoga berubah. Kartini tak boleh sedih.. bunda besok akan pergi ke malaysia jadi TKW disana. teman ibu kemarin menawari bunda kerja. Bunda akan dapat uang banyak
Kartini               :tidak bunda tak boleh jadi TKW, lebih baik tini tidak sekolah dari pada bunda harus jadi TKW.
Bunda                :tidak nak... kamu harus tetap semangat sekolah... kamu harus janji kepada bunda kamu bawa piala lomba olimpiade matematika tingkat nasional untuk bunda. Bunda akan sangat bangga padamu nak.
Kartini               :jangan bunda.... (memeluk bunda)



Action 5
Ayah                  :bun cepat kamu berangkat, nanti ketinggalan rombongan TKW katanya mau berangkat sekarang.... lelet amat sih..
Bunda                :iya yah.. sebentar
Kartini               :bunda jangan pergi. Tini sendiri...
Bunda                :Ada ayah nak yang akan menemani kamu, kamu harus jadi juara, bawa piala olimpiade itu untuk bunda!. Kamu bisa nak.
Kartini               :Kartini janji bunda
Bunda                :Anak hebat (memeluk Kartini)
Kartini               :Kartini sayang bunda
Bunda                :Bunda juga sayang Kartini.

Action 6
Setiap bulan bunda selalu mengirim uang kepada Kartini, uang itu lebih dari cukup untuk biaya sekolah dan kebutuhan Kartini serta ayah, namun ayah selalu menggunakan uang dari bunda untuk berjudi dan mabuk. Hidup ayah semakin tak terkendali.
Ayah                  :Tini mana uang dari bunda mu bulan ini hah !
Kartini               :Sudah habis yah.... tak ada
Ayah                  :Bohong pasti kau simpan....
Kartini               :Uang uang yang ada dipikiran ayah
Ayah                  :Mana uangnya...?. (sambil mengobrak abrik tas dan buku buku Kartini)
Ayah                  :Mana sih.... awas kamu... (ayah tak berhasil menemukan uang)
Kartini               :Tini tak akan berikan uang itu!
Ayah                  :Dasar anak durhaka.... (geram ayah mengambil buku buku Kartini menyobek serta membakarnya)
Kartini               :Apa yang ayah lakukan...? jangan yah jangan
Ayah                  :Buku buku ini kan, yang menjadikan alasan kamu untuk sekolah... sok pinter sih. uang buat apa untuk sekolah buang buang duit saja. Wanita itu tak perlu sekolah yang penting bisa menyenangkan suaminya seperti ibu kamu... ha...ha...
Kartini               :Ayah jahat.....
Ayah                  :Mana sekarang uang nya?... kalau tidak segera kamu berikn seragam kamu juga akan ayah bakar.
Kartini               :Ampun Jangan yah.... hiks hiks....  aku akan berikan uangnya
Ayah                  :Cepat.... mana uangnya? (sambil memberikan uang kepada ayah)



Action 7
Ayah bersama teman temannya bermain judi dirumah. Tiba tiba Kartini datang dan membuka pintu rumah
Kartini               : ayah.... apa yang ayah lakukan?
Kartini               : hey siapa kau... perempuan penggoda? (sambil menarik herlin)
Herlin                :Kurang ajar sekali anak ini (sambil mendorong)
Syahrin              :Jangan kau ganggu dia
Kartini               :Ayah berjudi lagi...? uang ibu digunakan berjudi.. cukup ayah jangan lakukan itu. Kasihan ibu yah.
Ayah                  :Eh jangan ngatur ngatur kamu
Kartini               :ayah keterlaluan

Action 8
Disekolah lisa dan Anggel berjalan bertemu Kartini
Lisa                   :Bau banget ya
Anggel               :Iya nih pantes aja ada pemulung
Lisa                   :Heh lihat itu anak pemulung gak tau diri
Kartini               :(hanya diam)
Lisa                   :Kartini gak usah sok deh ikut lomba olimpiade matematika
Kartini               :Kenapa hak semua orang mengikuti itu?
Anggel                        :Heh tahu diri donk... mulung mulung aja.... pakek sok mau ikut lomba favorit.
Lisa                   :Sok pinter looo.... (sambil mendorong Kartini)

Action 9
Lomba olimpiade matematika tingkat nasional dimenangkan oleh Kartini sebagai juara pertama. Kartini bergegas menelphon ibunya yang berada di malaisya untuk memberi tahu bahwa kertimi meraih juara. Namun pada saat itu bunda aisyah mendapat perlakuan kasar oleh majikannya.
Kartini               :Aisyah... aisyah...!
Bunda                :Iya nyonya...
Nyonya Jenny     :Budek ya... cepat..... aisyah.... sini kamu..
Bunda                :iya...
Nyonya Jenny     :lama sekali kerja lelet gak becus
Bunda                          : (datang menghampiri Nyonya Jenny) iya nyonya saya masih repot didapur
Nyonya Jenny     :lihat ini rumah masih berdebu.... niat kerja ndak sih kamu?
Bunda                :tapi tadi Sudah saya bersihkan nyonya...
Nyonya Jenny     : heh Kotor begini di bilang sudah dibersihkan....  kamu bisa kerja ndak?
Adik Jenny        : iya benar kak. gak pecus, ini juga kenapa baju kesayangan saya bisa belum disetrika seperti ini (sambil berjalan menghampiri aisyah)
Bunda                          :Iya saya belum sempat menyetrika, masih menyelesaikan yang lainnya nyonya
Adik Jenny        :saya maunya baju ini sudah disetrika. Saya mau pakai baju ini sekarang.  
Bunda            :Baik saya akan setrika sekarang
Nyonya Jenny     :heh gak berguna....  telat. kamu itu saya bayar mahal... tapi kerjanya nyak bermutu. sayang donk uang saya untuk bayar kamu.
Adik Jenny        :iya kak betul itu
Bunda                          :cukup nyonya saya sudah lelah dengan hinaan dan celaan ini yang nyonya lakukan kepada saya, semua kerja saya selalu salah dimata kalian berdua. Saya juga manusia yang punya perasaan tapi kalian perlakukan seperti binatang yang tak berguna. Setiap hari saya bekerja tanpa istirahat dan tidak sedikitpun kalian menghargai itu.
Nyonya Jenny     :Oh melawan....
Adik Jenny        :Sok banget pembantu kita ini
Adik Jenny        :Kasih pelajaran aja kak
Nyonya Jenny     :Oh iya kita siksa saja orang tak berguna ini

Tiba tiba telfon berbunyi... kring... kring....
Nyonya Jenny     :Angkat telfonya (menyuruh adik Jenny mengangkat telpon)
Kartini               :Assalamualaikum
Adik Jenny        :Ya... siapa ini
Kartini               :Ini Kartini, saya bisa bicara dengan ibu saya. aisyah..
Adik Jenny        :Oh.. anak aisyah tunggu.
Adik Jenny        :Anak aisyah bagaiman apa kita perbolehkan telp (bertanya sambil berbisik)
Nyonya Jenny     :Ya sudahlah berikan saja telpnya...
Nyonya Jenny     :Heh ini anakmu telp tapi ingat jangan banyak bicara atau mengadu yang tidak tidak faham... (sambil memberikan gagang telp)
Bunda                :Assalamualaikum nak
Kartini               :Waalaikum salam bunda
Kartini               :Bunda...... Kartini kangen bunda
Bunda                :Iya bunda juga
Kartini               : bagaimana kaabar bunda? Bunda baik baik saja?
Bunda                          : iya nak bunda baik baik saja. Majikan bunda sangat baik disini.
Kartini               :syukurlah... Bunda Kartini punya kabar gembira untuk bunda
Bunda                :Apa nak?
Kartini               :Kartini menang lomba olimpiade matematika tingkat nasional bun. Kartini menepati janji Kartini.
Bunda                :Wah hebat sekali kamu nak... bunda bangga
Kartini                        :Bunda pulang ya... saat penerimaan piala Kartini ingin bunda menemani dan menyaksikan Kartini.
Bunda                :Iya nak bunda pasti segera pulang
Nyonya Jenny     :Cepat jangan lama lama
Bunda                :Sudah ya nak bunda banyak kerjaan
Kartini               :Bunda, Kartini tunggu bunda pulang, Kartini sayang bunda
Bunda                :Bunda juga sayang  Assalamualaikum....
Kartini               :Waalaikum salam bunda

Action 10
Hari yang ditunggu Kartini tiba. Hari ini bunda tercinta akan pulang. Bunda berjanji akan menemani dan menyaksikan Kartini saat penerimaan piala juara lomba. Kartini gelisah menunggu bundanya datang kesekolah
Bu Zahra                      :ini adalah saat yang ditunggu tunggu. saya akan umumkan juara olimpiade matematika tingkat nasional
Bu Zahra            :Juara pertama di raih oleh anak yang sanagt luar biasa KARTINI
Bu Zahra                      :Selamat untuk Kartini (Semua audient tepuk tangan menyambut Kartini. Namun Kartini terus tampak gelisah menunggu kedatangan bundanya)
Bu Zahra            :Silahkan Kartini sampaikan sambutanmu
Kartini                         :Baik bu.. Assalamualaikum terimakasih atas penghargaan ini. Saya tidak akan bisa berdiri disini menerima penghargaan ini jika bukan karena bunda tercinta. Piala ini saya persembahkan teruntuk bunda tercinta. (Plok.... plok... tepuk tangan mengiringi akhir sambutan Kartini)
Tiba tiba ayah datang menghampiri Kartini
Ayah                  :bundamu sudah pulang nak
Kartini                         : (menghampiri ayah) benarkah yah...Mana bunda mana bunda? Bunda menjemputku disini yah?
Ayah                  Bunda menunggumu dirumah
Kartini                         :Benarkah... aku akan segera pulang meberika piala ini untuk bunda (Kartini berlari pulang kerumah)

Sesampainya dirumah Kartini mendapati dirumahnya banyak orang berpakaian hitam mengelilingi jenazah. Menyaksikan itu Kartini bertanya tanya..
Kartini                  :Jenazah Siapa ini?
Kartini                  :Kenapa semua diam saja?(Kartini menghampiri jenazah dan membuka kain penutup)
Kartini                  :Bunda bunda kenapa? Aku ingin bunda pulang tapi tak seperti ini bun.
Kartini                  :Bunda bangun... bunda berjanji padaku akan pulang menemaniku menerima piala ini. Bunda lihat lah aku membawakan piala ini untuk bunda. Bukankah bunda menginginkan piala ini... bangunlah bun....hiks hiks
Kartini                  :Bunda Kartini janji Kartini akan jadi orang hebat yang bisa bunda banggakan. Kartini janji bunda... bangunlah
Ayah                     :Kartini bundamu sudah pergi nak... ikhlaskan kepergiannya
Kartini                  :Tidak ayah, ini semua juga salah ayah. Andaikan ayah mau bekerja ibu tentu tidaka akan jadi TKW. Ayah malah menghamburkan uang ibu dengan seenaknya.
Ayah                     :Maafkan ayah nak ayah menyesal
Kartini                  :Terlambat....
Ayah                     :Maafkan ayah akan berubah...
Kartini                  (pergi meninggalkan ayah....)

15 tahun kemudian Kartini menjadi orang yang berhasil dan luar biasa.  Sekarang Kartini bukanlah yang dulu. Dia dikenal banyak orang dengan nama
Prof. Dr. H. Kartini. Spd.I. M.pdI. Kartini berhasil mendirikan beberapa yayasan pendidikan SD KARTINI, SMP KARTINI, SMA KARTINI, sekolah ini di peruntukkan untuk siswa yang tidak mampu seperti dirinya dulu. Kartini dikenal sebagai pahlawa oleh banyak orang. Hidup pahlawan KARTINI.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku selalu berupaya menjadi manusia yang berbaik sangka. Menyangka dia baik-baik saja dengan kesendiriannya. Bagaimanapun kondisinya? D...